Traveling

Batasi waktu makan dapat membantu turunkan berat badan?


Jakarta (ANTARA) – Membatasi jumlah asupan makanan di awal hari ternyata tidak mempengaruhi berat badan pada orang dewasa yang kelebihan berat badan dengan pradiabetes atau diabetes, menurut penelitian yang dipresentasikan dalam Sesi Ilmiah American Heart Association 2020 pada sejak Kamis (13/11) – Selasa (17/11) mendatang.

“Kami telah lama bertanya-tanya apakah ketika seseorang makan dalam sehari bisa mempengaruhi cara tubuh menggunakan dan menyimpan energi,” kata penulis studi sekaligus profesor kedokteran, epidemiologi dan keperawatan di Johns Hopkins University Baltimore, Nisa M. Maruthur, seperti dikutip dari Science Daily, Minggu.

Untuk kepentingan penelitian, Maruthur dan rekannya mengamati 41 orang dewasa yang kelebihan berat badan selama 12 minggu. Sekitar 90 persen peserta adalah wanita kulit hitam dengan kondisi pradiabetes atau diabetes, dan berusia rata-rata 59 tahun.

Sebanyak 21 orang diminta mengikuti pola makan yang dibatasi waktu, membatasi makan pada jam-jam tertentu dalam sehari dan makan 80 persen kalori mereka sebelum jam 13.00.

Sementara itu, sisa peserta lainnya makan pada waktu biasa, mengkonsumsi setengah dari kalori harian mereka setelah jam 17.00.

Makanan yang mereka konsumsi merupakan hidangan sehat. Sebelumnya, mereka juga diukur berat badan dan tekanan darahnya kemudian pada 4 minggu, 8 minggu dan 12 minggu setelahnya.

Hasil studi menemukan, orang-orang di kedua kelompok kehilangan berat badan dan mengalami penurunan tekanan darah kapan pun mereka makan.

“Kami pikir kelompok yang dibatasi waktu akan menurunkan lebih banyak berat badan. Namun itu tidak terjadi. Kami tidak melihat adanya perbedaan dalam penurunan berat badan bagi mereka yang makan sebagian besar kalori mereka lebih awal dibandingkan di kemudian hari. Kami juga tidak melihat adanya efek pada tekanan darah,” kata Maruthur.

Para peneliti sekarang mengumpulkan informasi lebih rinci tentang tekanan darah yang dicatat selama 24 jam, dan mereka akan mengumpulkan informasi ini dengan hasil studi tentang efek pemberian makan yang dibatasi waktu pada gula darah, insulin dan hormon lainnya.

“Temuan ini akan membantu kami untuk lebih memahami efek dari makan yang dibatasi waktu pada kesehatan kardiometabolik,” demikian tutur Maruthur.





Sumber

Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Ke Atas