Ekonomi

Cita rasa khas kopi liberica asal Kayong Utara semakin diminati


Pontianak (ANTARA) – Cita rasa khas kopi Liberica Kalimantan Barat (Kalbar) asal Kabupaten Kayong Utara (KKU) yang memiliki aneka rasa buah – buahan saat ini semakin diminati pasar atau penikmat kopi dan bahkan sudah dikenal luas di nusantara.

“Kopi Liberica Kayong Utara memiliki aneka cita rasa khas buah-buahan. Hal itu karena tumbuh di pesisir pantai dan di sekitar kebun kopinya terdapat tumbuh-tumbuhan liar seperti jambu monyet dan lainnya. Sehingga mempengaruhi rasa pada kopi,” ujar Pemilik Kopi Jago Jalanan (Kojal) Gusti Iwan Dermawan yang ikut mengenalkan dan mempopulerkan kopi Liberica Kayong Utara di Pontianak, Minggu.

Baca juga: Kafe di New York siap promosikan dangdut dan kopi Indonesia

Ia menjelaskan bahwa kopi Liberica asal KKU bernilai dan memiliki potensi tinggi serta semakin berkembang dengan olahan yang sangat baik dari petani. Sehingga memiliki cita rasa yang khas dari kopi itu sendiri. 

Sebagai pemilik Kojal Gusti Iwan mempertahankan kualitas biji kopi yang memiliki rasa khas dan alami pada kopi Liberica Kayong Utara itu. 

“Kita sedang mempertahankan kualitas biji kopi agar tidak ada perubahan dari rasanya. Sehingga pelanggan tetap percaya dengan rasa yang konsisten.Yang terpenting juga petani tetap menjaga pasca panen kopinya,” jelas dia.

Pemilik Kojal, Gusti Iwan Dermawan (kiri) menunjukkan kopi bubuk Liberica Kayong Utara yang dikemas. (ANTARA/Dedi)




Ia mengatakan kopi Liberica Kayong Utara sudah bergerak dan berkembang di beberapa kota di Kalbar maupun di luar Kalbar. 

“Perkembangannya sangat baik dan proses olahannya juga semakin baik dari petani Kayong Utara. Kami juga sudah membuka cabang di Singkawang dan Pontianak bahkan luar kota seperti Malang, Jakarta, Tangerang, Bogor, Bandung, Depok dan Madiun,” ujarnya. 

Untuk andil pemerintah untuk mengembangkan kopi jenis Liberica di KKU tersebut menurutnya juga terus mengalir. Bantuan dari pemerintah untuk program sudah mulai dirasakan manfaatnya secara luas.

“Pertama bantuan dari pemerintah provinsi Kalbar melalui Dinas Perkebunan Kalbar dan sudah mengajukan uji laboratorium. Kemudian dari Disperindag dan Bea Cukai sudah memberi perizinan dan terus mengawal petani kopi. Dari DPRD Kabupaten Kayong Utara membantu proses administrasi ekspornya. Selain itu dapat mesin pengolahan, etalase untuk fasilitas promosinya,” jelasnya.

Bahkan menurutnya, Bupati Kayong Utara Citra Duani sudah menetapkan setiap tanggal 15 Agustus sebagai memperingati hari kopi Kayong Utara, Kalbar. 

“Nah, bahkan bupati Kayong Utara sudah menetapkan hari kopi pada tanggal 15 Agustus. Jadi di hari itu akan diadakan agenda kegiatan untuk merayakan hari peringatan kopi Liberica Kayong Utara,” katanya.

Baca juga: Kopi jadi andalan pelajar Indonesia di China

Baca juga: Kopi “Putri Malu” tembus pasar nasional dan ekspor





Sumber

Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Ke Atas