Ekonomi

Dekranasda Pontianak maksimalkan promosi pruduk UMKM saat pandemi COVID-19


Pontianak (ANTARA) – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Pontianak terus memaksimalkan promosi produk pelaku UMKM secara online atau dalam jaringan (daring) terutama di media sosial di tengah pandemi COVID- 19 agar aktivitas produksi dan penjual tetap berjalan.

“Selain aktivitas promosi dan penjualan secara langsung di Dekranasda Pontianak, kami juga menjual produknya secara online di media sosial seperti instagram dan facebook dan bahkan marketplace. Hal itu agar aktivitas promosi dan penjualan tetap berjalan di tengah pandemi yang berlangsung,” Pengelolah Galeri Dekranasda Kota Pontianak, Dwi Novianto di Pontianak, Jumat.

Dwi menjelaskan sejak pandemi COVID-19 tahun 2020 sampai saat ini penjualan di galeri Dekranasda Kota Pontianak mengalami penurunan penjualan karena sepi pengunjung.

“Selama pandemi COVID-19 Dekranasda sepi pengunjung dan penjualan pun menurun. Sebab pengunjung tidak hanya dari masyarakat umum, namun lebih banyak pengunjung dinas dari luar,” kata dia.

Dwi menyebutkan berbagai macam jenis produk pelaku UMKM yang menjadi pajangan di Dekranasda mulai dari busana batik, kain batik, masker, tas sulaman, tanjak, aksesoris dan sebagainya.

“Berbagai macam produk yang dipajang di Dekranasda ini, produk yang banyak diminati atau dibeli pengunjung biasanya kain batik untuk membuat baju,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Ekonomi Kreatif, Disporapar Kota Pontianak Ronald mengatakan sub sektor yakni kriya menjadi ekonomi kreatif yang sangat dominan dan kurang terdampak di masa pandemi COVID-19 ini

“Seni kriya menjadi salah satu sub sektor yang sedang berkembang selain kuliner, misal kerajinan tangan seperti masker, pakaian dan aksesoris lainnya yang begitu banyak ragam fashion atau model yang unik dan menarik sehingga banyak peminatnya” ujar Ronald.

Ia juga menjelaskan adanya pengembangan atau perubahan dari subsektor pada ekonomi kreatif.

“Awalnya ada 16 subsektor, karena ada pengembangan di subsektor aplikasi dan permainan yang terpisah sehingga di tahun 2021 sudah menjadi 17 subsektor di ekonomi kreatif,” katanya.

Ia menambahkan mengatakan Sumber Daya Manusia (SDM) sangat penting dalam kontribusi pertumbuhan perekonomian dan meningkatkan potensi ekonomi kreatif di kota khususnya di Pontianak.

“Tinggal diarahkan serta dilatih kembali bakat dan minat setiap SDM tersebut, jika tidak dia bukan menjadi bonus menguntungkan tetapi bencana demografis, karena akan banyak pengangguran dan kejahatan lainnya” katanya.

Ronald menambahkan, tantangan yang terjadi pada masa pandemi saat ini yaitu ketika mobilitas dibatasi tapi bisa bertahan dengan tidak meningkatkan kasus COVID-19 dan ekonomi kreatif butuh kolaborasi atau kerja sama yang baik, sehingga akan menguntungkan.

“Semua itu punya keuntungan besar dari ekonomi kreatif, jika kita kerja berdasarkan bakat dan minat justru akan lebih menyenangkan dan banyak menghasilkan sesuatu yang inovatif dan menguntungkan” tutupnya.





Sumber

Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Ke Atas