Ekonomi

Desa Bange disiapkan jadi sentra jagung Kalbar


Pontianak (ANTARA) – Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Kalbar menargetkan Desa Bange, Kabupaten Bengkayang menjadi satu di antara sentra jagung di Kalbar dan untuk itu dukungan program terus mengalir.

“Pemerintah Provinsi Kalbar sebagaimana arahan Gubernur sangat berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan petani termasuk untuk tanaman jagung. Untuk itu program pengembangan jagung hibrida terus dikucurkan termasuk di Desa Bange, Kabupaten, Bengkayang,” ujar Kadis Pertanian TPH Kalbar, Florentinus Anum saat dihubungi di sela kegiatan panen jagung di Bengkayang, Rabu.

Anum menyebutkan pada 2021 dukungan program pengembangan jagung hibrida di Kabupaten Bengkayang dari APBN seluas 1.000 hektare dan dari APBD 100 hektare. Saat ini Kabupaten Bengkayang memberikan kontribusi sebesar 54 persen dalam hal produksi.

“Peningkatan produksi jagung melalui pengembangan jagung hibrida baik melalui dana APBN maupun APBD adalah upaya realistis meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani di Bengkayang,” kata dia.

Anum menjelaskan bahwa produksi jagung di Bengkayang pada 2020 mencapai 269.855 ton pipil kering. Sedangkan kebutuhan hanya 144 ton. Sehingga ada kelebihan jagung sebanyak 269.711 ton pipil kering.

“Kelebihan jagung di Bengkayang tersebut dibawa pengepul desa untuk memenuhi kebutuhan peternak telur di Kota Singkawang yang membutuhkan sebesar 319.910 ton pipil kering. Artinya pasar untuk jagung luas dan masih kurang dari kelebihan produksi di Bengkayang. Bahkan masih didatangkan dari luar,” kata dia.

Dengan masih kurangnya pasokan jagung untuk peternak di Kota Singkawang saja yang bertetangga dengan Bengkayang akan menjadi peluang bagi petani daerah tersebut memaksimalkan potensi daerah sebagai sentra jagung.

“Kebutuhan jagung untuk pakan ternak ini terus meningkat setiap tahunnya seiring bertambahnya jumlah penduduk. Sehingga kebutuhan akan telur ayam meningkat. Kondisi ini menjadi peluang Kalbar untuk terus memacu peningkatan produksi jagung,” kata dia.

Menurutnya, untuk menangkap peluang tersebut perlu peningkatan luas tanam dan panen jagung untuk mengoptimalkan potensi lahan yang tersedia. Selanjutnya membuka areal penumbuhan yang baru didukung sub sistem hilir atau pemasaran.

“Kemudian meningkatkan produktivitas penanaman jagung hibrida dan penerapan budidaya sesuai SOP. Terpenting juga peningkatan SDM mulai penyuluh, petani, TNI hingga masyarakat sebagai implementasi program Kostratani,” jelas dia.

Terkait panen jagung di Desa Bange, Kecamatan Sanggau Ledo tersebut dilakukan di lahan demplot Poktan Sathia Tani. Varietas jagung yang dipanen yakni NK Perkasa dan hasil produktivitasnya yakni mencapai 7,8 ton per hektare.





Sumber

Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Ke Atas