Daerah

Ini keunggulan data dari kegiatan Pendataan Keluarga BKKBN


Pontianak (ANTARA) – Pada tahun 2021 pada tanggal 1 April-31 Mei, BKKBN melalui Kader-Kader Pendata (Kader Pembantu KB Desa/Sub Pembantu Pembina KB Desa) dengan didampingi oleh Penyuluh KB/Petugas Lapangan KB) akan  melakukan Pendataan Keluarga atau biasa disingkat PK 21. Koordinator Bidang Advokasi Pergerakan dan Informasi (Adpin) Perwakilan BKKBN Kalbar, Muslimat menjelaskan dari PK tersebut nantinya akan dihasilkan data unggulan dengan beberapa indikator dari beberapa variabel yang dikumpulkan saat pendataan.

“Ada enam keunggulan data dari PK 21 yaitu data mikro rinci berbasis data keluarga by name by alamat. data primer mutakhir setiap saat/priodik dapat di update, operasi dilapangan yang bisa di pakai untuk intervesi di akar rumput,” kata Muslimat di Pontianak, Kamis.

Dia menambahkan, segmentasi sasaran fokus itu dapat di buat peta keluarga sebagai sasaran intervensi Program Bangga Kencana dan pembangunan lainnya akan lebih cermat, data masyarakat yaitu data dikumpulkan dari oleh dan untuk masyarakat dan terakhir kondisi riil dimana data dikumpulkan dan dimutakhirkan oleh masyarakat yang tahu persis keadaan/kondisi wilayahnya.

Kemudian, hasil data dari kegiatan PK 21 ini sangatlah urgensi dimana agenda pembangunan kerap menjadikan keluarga sebagai sasaran utama. Namun sayangnya belum adanya data keluarga yang valid dan benar dengan cakupan seluruh keluarga.

“Untuk itu kita harapkan melalui Pendataan Keluarga ini dapat hadir Satu Data Keluarga Indonesia,” katanya.

Menurut Muslimat, dengan tersedianya data keluarga itu parameter utama dalam penyediaan data keluarga itu by name by address untuk dipergunakan dalam penerapan sasaran, intervensi dan optimalisasi oprasional program Bangga Kencana dilapangan. 

Kemudian juga lanjutnya, ada kepentingan kebijakan, perencanaan, pengendalian dan pemantauan oleh pengelola dan pelaksanaan pengelola di semua tingkat.  Pemanfaatannyapun dapat digunakan secara luas dan pengunaanyapun bisa untuk program pembangunan lainnya.

“Dalam melakukan PK itu ada tiga indikator yang digunakan yaitu indikator kependudukan, Keluarga Berencana dan pembangunan keluarga. Sedangkan untuk pengukuran indikator kinerja utama itu akan dilakukan sampai dengan tingkat kabupaten/kota,” kata Muslimat.

Ia menambahkan untuk indikator kependudukan merupakan indikator memuat data dan informasi demografi kepala keluarga dan anggota keluarganya. Kemudian indikator keluarga berencana itu merupakan indikator yang memuat data dan informasi wanita kawin usia 10-45 tahun. Dan, indikator pembangunan  keluarga  itu merupakan indikator yang memuat tentang karakteristik keluarga dalam mengimplementasikan fungsi-fungsi keluarga.

“PK yang dilakukan BKKBN, ada tiga indikator dengan variabel yaitu kependudukan berisikan 14 poin pendataan, variabel keluarga berencana ada 11 poin pendataan dan variabel pembangunan keluarga ada 32 poin pendataan. Jadi data keluarga yang nantikan dikumpulkan pada pendataan keluarga itu sudah lengkap,” katanya.

Sebelumnya, Gubernur Kalbar, Sutarmdji mengimbau agar masyarakat Kalbar ikut bersama-sama menyukseskan kegiatan PK 21 ini. Karena gubernur menilai pendataan ini sangat penting dilakukan agar pemerintah dalam mengambil kebijakan dan membuat program pembangunan benar-benar dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.

“Saya mengimbau kepada masyarakat Kalbar untuk memberikan data anda dengan benar, tidak ada yang ditutupi supaya semuanya bisa ditangani dengan baik, bahkan data keluarga ini bisa dipakai untuk sebagai dasar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sehingga bantuan bantuan sosial sudah terarah siapa yang berhak untuk menerimanya”, tutup Sutarmidji.





Sumber

Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Ke Atas