Ekonomi

Kadis Nakertrans Kalbar: Pelabuhan Kijing bisa tekan jumlah pengangguran


Pontianak (ANTARA) – Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsnakertrans) Provinsi Kalbar Manto menyebutkan bahwa keberadaan Pelabuhan Internasional Kijing di Kabupaten Mempawah diharapkan dapat menekan jumlah pengangguran karena daerah tersebut menjadi pusat aktivitas bisnis dan lainnya.

“Kita meyakini pelabuhan yang akan diresmikan tahun ini itu mampu menyerap banyak tenaga kerja. Ada sejumlah sektor usaha yang tengah dibangun dan berdampak pada pembukaan lapangan kerja baru. Itu bisa menyerap tenaga kerja dan otomatis bisa menekan angka pengangguran yang ada di Kalbar,” ujarnya di Pontianak, Rabu. 

Ia menyebutkan bahwa penyerapan tenaga kerja ke depan bukan hanya dari aktivitas di pelabuhan namun juga datang dari sejumlah industri yang akan dibangun di wilayah itu.  

“Sektor perkebunan dan pertambangan tahun ini mungkin akan banyak membuka lapangan kerja baru terutama untuk wilayah Kijing. Ada pabrik untuk industri alumina, sawit, dan lain sebagainya,” ucapnya.

Menurutnya, perusahaan-perusahaan besar yang telah membangun pabrik, saat ini dalam proses merekrut tenaga kerja yang akan dibutuhkan. 

“Kita belum bisa memastikan berapa banyak tenaga kerja yang akan terserap dari aktivitas di Pelabuhan Internasional Kijing serta industri yang ada di sekitarnya. Namun begitu, kita yakin dengan terserapnya tenaga kerja baru akan menurunkan angka pengangguran di provinsi ini,” kata dia.

Sementara itu, Koordinator Wilayah Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Kalbar, Suherman menyambut baik keberadaan Pelabuhan Internasional Kijing yang diyakini akan menyerap banyak tenaga kerja.  Menurutnya bahwa dengan terserapnya tenaga kerja angka pengangguran dapat ditekan. 

“Mengingat saat ini pemutusan hubungan kerja (PHK) efek dari pandemik COVID-19 masih terjadi. Semoga pengangguran yang terdampak COVID-19 bisa diutamakan untuk direkrut. Kami berharap tenaga kerja yang terserap nantinya didominasi pekerja lokal. Jika pun ada tenaga asing hendaknya pada posisi yang tidak mampu diisi oleh tenaga lokal. Jangan sampai masyarakat lokal hanya menjadi penonton,” harap dia.

Sementara itu, berdasarkan Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) terbaru yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar pada November 2020 yang lalu,  menyebutkan jumlah angkatan kerja di Kalbar hingga Agustus 2020 mencapai 2,61 juta orang.

Dari data itu, jumlah pengangguran yang tercermin dari nilai TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) tercatat sebesar 5,81 persen atau naik 1,46 persen poin terhadap keadaan Agustus 2019 sebesar 4,35 persen.





Sumber

Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Ke Atas