Daerah

MTAMT Resmi Tutup Perayaan Maulid Tradisional di Zona 1 Sekadau


TERDEPAN.id, Sekadau – Setelah berkeliling dari masjid ke masjid, surau ke surau se-Kabupaten Sekadau, perayaan Maulid Tradisional yang digelar Majelis Ta’lim Al-Barzanji Maulid Tradisional (MTAMT) Kabupaten Sekadau beberapa bulan terakhir ini resmi ditutup. Penutupan maulid tradisional 1442 Hijriah ini ditutup langsung oleh Camat Sekadau Hilir, Syafi’i Yanto yang berlangsung di Masjid Baitussalam Desa Mungguk dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, Minggu (7/2/2021).

Camat Syafi’i mengatakan, dalam kondisi Covid-19, maulid tradisional dirayakan dengan sederhana sesuai apa yang sudah disepakati dengan Pemerintah Kabupaten Sekadau. Untuk itu dirinya mengucapkan terima kasih banyak kepada jamaah maulid MTAMT sudah mengikuti aturan dengan menerapkan 3M, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

“Itulah yang diharapkan oleh pemerintah. Ini merupakan menjaga diri sendiri dengan menerapkan protokol kesehatan yang sudah diatur,” kata dia.

Meski diakui dia tidak semeriah seperti biasanya, namun tak mengurangi makna silaturahmi di dalamnya.

“Semoga upaya semuanya dalam melestarikan dan mengembangkan budaya lokal maulid tradisional terus berjalan,” harapnya.

Sementara Ketua MTAMT Sekadau, Abdul Bakar menuturkan, Maulid Tradisional ini dilakukan selama ini hanya 19 masjid saja di kabupaten Sekadau karena terbentur bencana non alam yang melanda seluruh dunia yakni pandemi covid-19.

“Insya Allah ke depan, mudah-mudahan Corona tidak ada di bumi ini yang mana sebelumnya pelaksanaannya dilaksanakan secara keliling dari masjid ke masjid se-Kabupaten Sekadau dan sekitarnya selama 4 bulan,” katanya.

“Alhamdulillah hari ini kita melaksanakan penutupan di zona 1 Sekadau maulid tradisional ini oleh Pak Camat,” katanya.

Selanjutnya, kata dia, MTAMT Sekadau akan menutup rangkaian maulid tradisional di zona 2 di desa Mongko pada Rabu mendatang.

Ia berharap, melalui kegiatan Maulid Tradisional ini dapat menjadi kekayaan budaya dan penerapan ilmu agama di masyarakat.

“Karena selain diisi dengan syair, dzikir juga ada gunting rambut balita dan doa bersama, tentu ini bertujuan mengharapkan keberkahan dari Allah,” pungkasnya.

Turut hadir dalam penutupan  maulid di zona 1, Ketua PHBI Sekadau, Haji Salim, sejumlah  tokoh masyarakat, tokoh agama serta lapisan masyarakat setempat.



Sumber

Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Ke Atas