Ekonomi

Pengangguran terbuka pada Agustus 2020 di Kalbar naik


Pontianak (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar mencatat bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kalbar pada Agustus 2020 sebesar 5,81 persen atau naik 1,46 persen poin terhadap keadaan Agustus 2019 sebesar 4,35 persen.

“Berdasarkan Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2020  jumlah angkatan kerja di Kalbar mencapai 2,61 juta orang. Jika dibandingkan dengan Agustus 2019, angkatan kerja tersebut naik sebanyak 54 ribu orang,” ujar Kepala BPS Kalbar, Moh. Wahyu Yulianto, Kamis.

Ia menyebutkan bahwa per Agustus 2020, TPT tertinggi yaitu sebesar 12,36 di Kota Pontianak, dan TPT terendah sebesar 2,70 di Kabupaten Melawi.  

Sementara penduduk bekerja menurut lapangan pekerjaan utama menunjukkan kemampuan dalam penyerapan tenaga kerja bahwa pada Agustus 2020  didominasi oleh sektor pertanian sebesar 49,27 persen, perdagangan rumah makan dan jasa akomodasi sebesar 19,18 persen  dan sektor jasa kemasyarakatan sebesar 11,65 persen.

“ Sedangkan sektor yang mengalami penurunan penyerapan tenaga kerja terbesar pada sektor jasa kemasyarakatan yaitu sebesar 0,47 persen poin,” jelas dia.

Dari jenis pekerja, untuk formal di Kalbar sebesar 36,99 persen sedangkan pekerja informal sebesar 63,01 persen. Sektor informal mengalami peningkatan sebesar 2,89 persen poin dibandingkan keadaan Agustus 2019. 

Dari jenis pendidikan, hampir separuh penduduk yang bekerja di Kalbar adalah berpendidikan SD ke bawah dengan porsi 49,27 persen. Jumlah pengangguran pada tingkat pendidikan S1 ke atas mengalami peningkatan paling tinggi dibanding Agustus 2019 yaitu meningkat sebesar 3,80 persen poin.

Sedangkan pada tingkat pendidikan SMP sebesar 17,40 persen, SMA umum sebesar 18,68 persen, SMA kejuruan sebesar 5,88 persen, Diploma hanya sebesar 2,47 persen dan S1 ke atas sebesar 6,31 persen. 

“Kecenderungan yang terlihat adalah semakin tinggi tingkat pendidikan, penyerapan tenaga kerja semakin rendah. Jumlah penduduk yang bekerja menurut tingkat pendidikan SMP, SMA Umum, dan Diploma I/II/III mengalami peningkatan. Sedangkan untuk tingkat pendidikan SD ke bawah, SMA Kejuruan dan S1 ke atas mengalami sedikit penurunan,” kata dia.





Sumber

Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Ke Atas