Ekonomi

Perkebunan sawit di Kalbar perkuat langkah antisipasi karhutla


Pontianak (ANTARA) – Perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kalbar terus memperkuat dan mempersiapkan diri terhadap potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di areal perkebunan dan sekitarnya sebagai langkah antisipasi.

“Perusahaan-perusahaan perkebunan kelapa sawit di bawah bendera Sinar Mas telah memiliki strategi guna mencegah kebakaran lahan, sekaligus penanganannya agar terkendali dengan baik. Dalam upaya pencegahan, pihaknya terus melakukan edukasi kepada karyawan dan masyarakat sekitar kebun sekaligus meningkatkan kesiapan masing-masing unit usaha di Kalbar,” ujar Fire Prevention & Response Sinar Mas Agribusiness and Food, Anelmus Achmad Supriyanto di Pontianak, Selasa.

Ia menjelaskan bahwa langka antisipasi yang terus disiapkan yakni meningkatkan kapasitas tim yang mendapatkan pelatihan dari Manggala Agni. Tak hanya penyiapan kapasitas SDM, sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pengendalian kebakaran lahan juga dipersiapkan secara lengkap. 

“Selain itu, infrastruktur pembasahan lahan, mulai dari sekat kanal, menara pemantauan, hingga embung, juga dikondisikan agar bekerja secara optimal,” katanya.

Pihaknya juga mengembangkan sistem peringatan dini, pemetaan daerah rawan kebakaran, serta pemeringkatan bahaya kebakaran, dengan melakukan pengukuran berdasarkan parameter di lapangan.

Agar optimal, pihaknya juga mengembangkan sistem deteksi hotspot agar bisa mendapatkan informasi secara valid, serta dapat segera diverifikasi.

“Selanjutnya kami juga melakukan deteksi taktis di lapangan, dengan melakukan patroli terpadu bersama Muspika Desa, serta menggelar apel siaga bersama pemerintah desa,” katanya. 

Para petugas juga disiagakan agar dapat merespons secara cepat manakala terdeteksi hotspot, dan segera melakukan pengecekan maupun patroli. Upaya ini secepat mungkin dilakukan agar kebakaran tidak meluas. Adapun terhadap lahan yang terbakar, pihaknya juga telah menerapkan sistem agar dapat dokumentasi dengan baik area bekas terbakar, untuk kemudian dilakukan upaya-upaya pemulihan dan rehabilitasi.

Di sisi lain, pelibatan masyarakat dalam upaya penanganan kebakaran lahan juga dilakukan dengan mengembangkan kelompok masyarakat siaga api. Kelompok ini akan dibina dan dilatih agar memiliki kemampuan dalam melakukan upaya mencegah dan pengendalian kebakaran. 

Pembinaan juga menyasar kelompok petani, terutama dalam rangka mengedukasi mereka agar bertani dengan ramah lingkungan, dengan tidak membakar lahan.

“Seluruh upaya tersebut dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan,” tuturnya.

Anelmus melanjutkan, berdasarkan prakiraan BMKG, pada tahun ini, masih masuk dalam kategori La Nina, yang berarti memiliki curah hujan cukup tinggi. Dari prakiraan BMKG pula, kata dia, wilayah Sumatera maupun Kalimantan, akan memiliki musim kering yang relatif lebih pendek. Dirinya berharap prediksi itu benar, sebab semakin panjang musim kering, semakin besar pula potensi kebakaran hutan dan lahan.

“Kita semua berharap 2121 sama dengan 2020, yang mana musim kemarau periodenya relatif pendek. Kalaupun kemarau, sifatnya masih masuk kemarau basah,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Kalbar, Heronimus Hero meminta perusahaan perkebunan terus waspada terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) karena sebagian wilayah di Kalbar saat ini mulai mengalami musim kemarau.

“Untuk korporasi perkebunan diarahkan agar semua perusahaan perkebunan bertanggung jawab menjaga lahan yang masuk dalam wilayah konsesinya agar tidak terjadi kebakaran. Untuk Korporasi acuannya Pergub 97 tahun 2020 tentang pencegahan Karhutla,” kata dia.

Ia juga mengimbau agar para masyarakat atau pekebun tidak melakukan pembersihan lahan dengan cara membakar. Pekebun harus mengacu pada peraturan Gubernur tentang petunjuk teknis  pembukaan lahan berdasarkan kearifan lokal. 

“Aturan untuk pekebun soal lahan yakni Pergub 103 tahun 2020 tentang pembukaan areal lahan pertanian berbasis kearifan lokal,” katanya.





Sumber

Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Ke Atas