Daerah

Rembuk Stunting, Plt Bupati Ketapang Beri Penghargan ke Puskesmas Sungai Melayu Rayak


Rembuk Stunting, Plt Bupati Ketapang Beri Penghargan ke Puskesmas Sungai Melayu Rayak

TERDEPAN.id, Ketapang – Plt Bupati Ketapang, Suprapto membuka kegiatan Rembuk Stunting Kabupaten Ketapang 2020 dengan tema “Generasi Sehat Bebas Stunting dalam Tatanan Normal Stunting”, di Hotel Aston Ketapang, Rabu (11/11/2020).

Dalam sambutannya, Plt Bupati mengatakan bahwa salah satu instruksi Presiden RI Joko Widodo kepada seluruh Gubernur, Bupati dan Walikota, Camat hingga Kepala Desa dalam pidato kenegaraan terkait visi arah pembangunan tahun 2019-2024, adalah bagaimana semuanya menyatukan langkah dan komitmen untuk menurunkan stunting.

“Tugas untuk menurunkan angka stunting menjadi tanggungjawab semua pihak, bukan hanya tupoksi dari OPD yang bertanggungjawab terhadap intervensi gizi spesifik yaitu sektor kesehatan,” katanya.

Namun dikatakan Plt Bupati Ketapang bahwa jajaran sektor juga bertanggungjawab terhadap intervensi gizi sensitif atau di luar kesehatan, juga masyarakat itu sendiri, swasta, dunia usaha serta seluruh lapisan strata sosial.

“Sebagaimana yang kita ketahui, intervensi stunting dilakukan dalam bentuk berbagai program dan kegiatan oleh para pemangku kepentingan, baik intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif,” ujarnya.

Plt Bupati menambahkan bahwa intervensi gizi spesifik merupakan intervensi yang ditujukan kepada anak dalam 1000 hari pertama kehidupan (1000 hpk) dan berkontribusi pada 30 persen penurunan stunting.

“Kegiatan intervensi gizi sensitif dilaksanakan melalui beberapa kegiatan, yang umumnya bersifat makro, dan dilakukan secara lintas sektoral antar lembaga, dengan sasaran seluruh lapisan masyarakat secara umum tanpa membedakan strata atau status sosial, seperti anak sekolah, remaja putri, guru, tokoh agama, tokoh masyarakat, pasangan usia subur, dan lain sebagainya,” jelasnya.

Ia juga mengatakan bahwa penurunan stunting di kabupaten ketapang menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan dan angka yang terendah stunting diantara 14 kabupaten kota se-Kalimantan Barat.

“Hasil survei terakhir berdasarkan laporan pelaksanaan integrasi survei sosial ekonomi nasional (susenas) dan survei status gizi balita indonesia (ssgbi) tahun 2019, prevalensi stunting di Kabupaten Ketapang adalah 21,79 persen mengalami penurunan yang cukup menggembirakan,” tuturnya bangga.

Sebagai stimulan kekompakan ke depan, PltBupati Ketapang mengapresiasi hasil kerja keras semua pihak yang terlibat.

“Upaya penurunan stunting tidak akan berhasil dengan baik tanpa kebersamaan, persatuan, dan gotong royong bahu membahu semua pihak,” tegasnya.

Di akhir sambutan, Plt Bupati berharap dalam menghadapi pandemi covid-19, agar masyarakat tidak mengendorkan semangat untuk berupaya penurunan stunting sampai kabupaten ketapang bebas stunting.

“Akhir kata saya berharap rembuk stunting ini dapat menghasilkan solusi dan menghasilkan tekad bersama untuk percepatan penanganan dan penurunan stunting dan menghasilkan pemikiran dalam upaya pencegahan dan penanggulangan Stunting di Kabupaten Ketapang,” pungkasnya.

Pada kegiatan tersebut Plt Bupati Ketapang juga memberikan penghargaan kepada Puskesmas Sungai Melayu dan Puskesmas Sungai Laur yang mempunyai inovasi dan memberikan laporan tepat waktu.



Sumber

Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Ke Atas