Ekonomi

Rumah Produksi Tenun Khatulistiwa targetkan ekspor


Pontianak (ANTARA) – Kelompok Produksi Rumah Tenun Khatulistiwa yang terletak di Gang Sambas Jaya, Pontianak Utara menargetkan produk kerajinan yang dihasilkan perajin tidak hanya untuk pasar lokal dan nusantara namun juga ekspor ke luar negeri.

“Sejauh ini produksi dijual untuk lokal dan nusantara. Namun target ke depan ke luar negeri. Meskipun sudah kami lakukan yakni jual ke penampung tenun di Kabupaten Sambas. Dari sana dijual ke Malaysia dan Brunei Darussalam,” ujar Ketua Kelompok Produksi Rumah Tenun Khatulistiwa, Kurnia di sela peresmian di Pontianak, Senin.

Wanita berusia 42 tahun tersebut berharap Rumah Produksi Tenun yang berada di Kampung Tenun Khatuliswa yang baru saja diresmikan oleh Wakil Walikota Pontianak, Bahasan tersebut terus dikembangkan menjadi galeri perajin tenun sebagai destinasi wisata di Pontianak.

Selain akan memperlihatkan hasil kerajinan tenun dan kerajinan lainnya di rumah tenun tersebut pihaknya juga akan memajang langsung alat tenun serta mempertontonkan aksi perajinnya di dalam rumah tenun tersebut.

“Kami akan memajang beberapa kerajinan tenun, kerajinan manik-manik, kaligrafi dan sebagainya. Selain itu di dalamnya akan kami masukkan juga mesin tenun serta pengrajinnya,” ujarnya.

Namun di balik itu, Kurnia berharap rumah tenun tersebut ditambah lagi dan butuh bantuan dana dari pemerintah agar rumah tersebut dibuat menjadi tertutup agar lebih seperti layaknya galeri umumnya.

“Ruangannya masih terbuka, akan sulit bagi kami jika ingin memajang hasil kerajinan kami dirumah tenun ini, karena jika hujan alat serta barang-barang akan basah. Jadi, kami berharap agar lebih cepat mendapat bantuan dana dari Pemerintah Kota untuk merehap rumah tenun kami,” harap dia.

Ia bersyukur sejauh ini rumah tenun tersebut banyak mendapatkan bantuan dari pemerintah dan beberapa instansi.

“Bantuan yang kami dapatkan ada dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM), Perusahaan Pupuk Kaltim, PT. Angkasa Pura, Bank Pasar, BRI Syari’ah, mendapat bantuan berupa modal, Pertamina mendapat bantuan berupa alat, Disporapar mendapat bantuan berupa mesin jahit dan alat penggiling, Auto Gear Shitf (AGS) program Australia, mendapat bantuan berupa penjahit baju siap pakai dan modal,” kata dia.

Baca juga: Benang penyambung keberagaman di Kampung Tenun Khatulistiwa

Baca juga: Rumah produksi tenun diharapkan bisa dongkrak ekonomi warga Pontianak





Sumber

Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Ke Atas