Daerah

Sutarmidji Minta Fransiskus Diaan Siapkan Lahan untuk Pembangunan SMA Unggulan di Kapuas Hulu


Sutarmidji Minta Fransiskus Diaan Siapkan Lahan untuk Pembangunan SMA Unggulan di Kapuas Hulu

TERDEPAN.id, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji meminta Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu untuk menyiapkan lahan seluas dua hektar di daerah padat penduduk dan strategis untuk pembangunan SMA/SMK unggulan. Hal itu disampaikannya saat melantik lima pasang kepala daerah terpilih hasil Pilkada Serentak 2020 di Kantor Gubernur Kalbar, Jumat (26/2/2021).

“Kemarin saya ngomong sama Pak Fransiskus (Bupati Kapuas Hulu terpilih), kita akan tingkatkan pendidikan di Kapuas Hulu. Sehingga saya bilang siapkan saja lahan dua hektar di daerah ramai penduduknya dan strategis, provinsi akan bangun sma/SMK yang bagus di situ supaya daya tampung lebih besar untuk cepat meningkatkan IPM (Indeks Pembangunan Manusia),” ujarnya.

Pada kesempatan itu Midji juga mengingatkan dua fokus utama yang harus diperhatikan oleh para kepala daerah di Kalbar. Dua fokus itu ialah penanganan Covid dan penanganan Karhutla. Jangan sampai kendor.

“Covid jangan kendor. Tetap harus terus. Jangan sampai lengah, saya ndak mau lengah. Saya ikuti betul,” ujarnya.

Sebagai Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kalimantan Barat, Midji juga mengaku akan tetap menerapkan kebijakan negatif PCR sebagai syarat masuk ke Kalimantan Barat melalui bandara.

“Sekalipun wacana Kemenhub 1 April itu perjalanan pesawat menggunakan GeNose. Untuk Kalbar tetap gunakan negatif PCR. Tetap gunakan itu, tidak ada pergantian apapun. Pertimbangannya, sebelum kita berlakukan PCR, yang positif itu viral load-nya (kandungan virus) ada yang miliaran, puluhan hingga ratusan juta, kandungan virus dalam tubuh seseorang. Setelah kita ketat dengan PCR, positif tetap ada, tapi viral loadnya rendah, sehingga tidak fatal. Dari 33 yang meninggal itu 22 antaranya terpapar di luar Kalbar dengan viral loadnya yang tinggi sekali, itu yang jadi pertimbangan kita,” kata Midji.

“Dalam waktu dua bulan terakhir ini, kasus-kasus yang ada viral load-nya (kandungan virus) tidak ada yang sampai miliaran, puluhan hingga ratusan juta sehingga tak terlalu membahayakan dan fatal. Sehingga angka fatal itu kecil,” timpalnya.

Minta daerah segera tetapkan siaga darurat asap

Sementara terkait penanganan karhutla, Midji meminta agar seluruh daerah segera menetapkan siaga darurat asap. Sekalipun belum terjadi kebakaran di daerah masing-masing. Saat ini, terdapat dua daerah yang sudah menetapkan siaga darurat asap yakni Ketapang dan Sanggau.

“Saya minta mereka (bupati yang baru dilantik) tetapkan itu. Karhutla ini penting. Kenapa kita tetapkan siaga, supaya kita mudah minta bantuan kepada BNPB, seperti water bombing dan modifikasi cuaca. Kita tak mungkin bisa laksanakan itu sendiri. Itulah pentingnya. Bukan gagah-gagahan. Semakin cepat kita tetapkan semakin bagus. Justru kalau kita tak tetapkan, kewalahan kita. Api sudah di mana-mana, asap di mana-mana, apa bisa padamkan sendiri?,” tanya dia.

Mantan Wali Kota Pontianak dua periode ini turut mengomentari soal masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati terpilih hasil Pilkada Serentak 2020 yang hingga kini belum ada kepastian.

“Ada yang tanya, ini masa jabatannya tiga tahun setengah atau lima tahun. Kalau pemahaman saya secara hukum, yang serentak itu Pilkadanya, bukan pelantikannya sehingga bisa memungkinkan di 2026, bisa juga di 2024. Tinggal berdoa saja. Tapi kalau saya lihat, hak-hak sebagai Bupati selama lima tahun pasti akan dilindungi Peraturan Perundang-Undangan. Jadi pemahamannya itu,” kata dia.

Di kesempatan itu, Midji juga menekankan pentingnya koordinasi dalam sebuah pemerintahan. Untuk itu ia berharap kepala daerah yang baru dilantik untuk terus berkoordinasi demi kepentingan daerah.

“Saya berharap kita sering koordinasi, apapun yang diinginkan, saya selalu sedia kapan saja. Saya ingat dulu pesan Pak Cornelis waktu beliau jadi Gubernur, kalau sudah kepala daerah mau menghadap, kita prioritaskan. Karena tak mungkin tak penting. Artinya kalau kepala daerah mau menghadap, saya ikuti. Karena kepala daerah mau menghadap Gubernur pasti ada hal yang penting, kalau tak penting kan cukup wa. Ini hal baik yang saya tetap teruskan, intinya koordinasi kita tetap,” pungkasnya.

Sebagai informasi, kelima pasang kepala daerah yang dilantik itu di antaranya Bupati dan Wakil Bupati Bengkayang terpilih, Sebastianus Darwis dan Syamsul Rizal. Kemudian Bupati dan Wakil Bupati Ketapang terpilih, Martin Rantan dan Farhan. Bupati dan Wakil Bupati Kapuas Hulu terpilih, Fransiskus Diaan dan Wahyudi  Hidayat.

Kemudian Bupati Sintang dan Wakil Bupati Sintang terpilih, Jarot Winarno dan Sudiyanto serta Bupati dan Wakil Bupati Melawi terpilih, Dadi Sunarya Usfa Yusra dan Kluisen. (Fat)



Sumber

Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Ke Atas