“Sasaran 2021 tersebut meningkat 6,33 persen dari capaian angka sementara tahun ini sebagaimana data BPS Kalbar yakni 832.350 ton GKG,” ujarnya di Pontianak, Sabtu.
Herdawati menjelaskan pihaknya optimis sasaran produksi padi tersebut tercapai. Apalagi pada 2021 Kalbar tetap didukung oleh bantuan pemerintah pusat dari APBN.
“Perlu dukungan dan komitmen bersama dari berbagai pihak mulai pemerintah pusat hingga daerah, petani, dan lainnya, untuk merealisasikan sasaran produksi padi. Kita optimis sasaran bisa tercapai,” kata dia.
Ia menyebutkan dukungan bantuan pemerintah pusat untuk peningkatan padi di Kalbar melalui APBN 2021 seluas 74.183 hektare. Luas bantuan melalui APBN 2021 memiliki andil sebesar 21,98 persen dari sasaran tanam secara umum.
“Dari total bantuan 74.183 hektare tersebut terdiri dari padi lahan kering 14.283 hektare, padi khusus 600 hektare, padi rawa 3.000 hektare, padi kaya gizi 700 hektare, padi inbrida 55.200 hektare dan P3BPT yang akan dikelola provinsi seluas 400 hektare,” jelas dia.
Terkait realisasi target produksi padi 2020 pihaknya telah melakukan evaluasi. Menurutnya, berdasarkan angka sementara sebagaimana dirilis BPS produksi padi di Kalbar 832.350 ton GKG atau mengalami penurunan 1,83 persen dari angkat tetap 2019.
“Menurutnya produksi padi 2020 disebabkan adanya pandemi COVID-19 sehingga menghambat aktivitas usaha tani di lapangan, terhambatnya pupuk, adanya bencana banjir, meskipun dalam skala di sejumlah titik. Khusus untuk padi dukungan PATB seluas 21.736 hektare baru diluncurkan pada triwulan IV dan ditanam di penghujung tahun,” katanya.
