Daerah

BKKBN ditargetkan turunkan angka kematian ibu dan bayi serta stunting


Pontianak (ANTARA) – Deputi Bidang Kelompok Bimbingan Konseling Remaja (KBKR) BKKBN, Eni Gustina mengatakan ke depan sesuai dengan RPJMN dan Renstra, BKKBN ditargetkan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta menurunkan angka stunting. 

Hal itu diungkapkanya saat melekukan kunjungannya kerja di Provinsi Kalimantan Barat. Dalam kesempatan itu, Eni Gustina juga melakukan pertemuan dan membuka langsung Kegiatan Strategi Promosi dan Konseling di Aula Kencana BKKBN Kalbar.

“RPJMN sekarang adalah RPJMN terakhir dari rencana pembangunan jangka panjang 25 tahun, secara otomatis yang ketinggalan harus kita kejar semua dalam target untuk rencana pembangunan jangka panjang 2025,” kata Deputi Bidang KBKR BKKBN, Eni Gustina di Pontianak, Kamis.

Ia juga mengapresiasi Perwakilan BKKBN Kalbar yang sudah menginisiasi pertemuan yang sangat penting ini bagi peserta refreshing provider dan para bidan.

“BKKBN kedepannya akan dijadikan sebagai koordinator untuk penurunan stunting dimana sekarang masih dalam proses revisi Pepresnya oleh Menko PMK bersama Staf Ahli Presiden. Penurunan dan Pencegahan Stunting adalah kerja kita bersama perlu dukungan semua yang terlibat,” kata Eni Gustina.

Dia menambahkan, untuk memperkuat dan memperluas pelayanan dalam peningkatan akses kualitas pelayanan KB, diharapkan kepada provider KB Pria dan Bidan yang telah dilatih CTU bisa mendapatkan sertifikasi. 

“Sertifikasi salah satu upaya untuk menjamin bahwa pelatihan itu berkualitas. BKKBN diberikan target 20.000 tenaga terlatih, baik dokter maupun bidan untuk diberikan sertifikat qualifiednya dan sosialisasi ini sudah berjalan dua bulan,” katanya.

Sementara itu dalam kata sambutannya Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Tenny C Soriton mengatakan kegiatan ini sangat penting, proses sertifikasi merupakan salah satu persiapan dokter dan bidan oleh BKKBN dalam menghadapi pelayanan KB di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

“Di era JKN ini yang akan mengharuskan dokter dan bidan untuk memiliki sertifikat yang menyatakan kompeten dalam pelayanan KB,” kata Tenny C Soriton mengakhiri.

 





Sumber

Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Ke Atas