Gaya Hidup

Boleh Tidak Anak Minum Minuman Berenergi?


Sebutannya memang minuman berenergi. Dan terkadang, kemasan minuman ini sangat menarik bagi anak-anak. Selain dikemas dengan warna kemasan yang menarik, minuman dingin dan manis ini sudah pasti bakalan bikin si Kecil ketagihan. Sehabis meminumnya, ia langsung bersemangat sekali seperti punya banyak cadangan tenaga. Namun, sebenarnya boleh tidak anak minum minuman berenergi?

Sekilas tentang Minuman Berenergi

Minuman berenergi memang telah terbukti dapat meningkatkan performa fisik maupun mental peminumnya. Tidak hanya anak-anak, remaja dan orang dewasa pun banyak yang mengonsumsinya.

Kendati demikian, tahukah Mums dan Dads bahwa minuman berenergi mengandung banyak kafein dan beberapa stimulan tambahan lain, seperti gula, pemanis buatan, vitamin, suplemen herbal, hingga taurine?

Meskipun banyak yang mengklaim khasiatnya dalam meningkatkan stamina, banyak studi yang membuktikan efek samping dari minuman ini tidak baik bagi kesehatan, apalagi untuk jangka panjang.

Beberapa Hasil Penelitian terkait Konsumsi Minuman Berenergi pada Anak

Sebenarnya, lebih baik si Kecil tidak mengenal kafein dulu hingga ia cukup dewasa untuk mengonsumsinya secara aman. Bila sudah terlanjur, cukup dikonsumsi dalam jumlah yang sangat sedikit saja.

Pasalnya, kasus kecanduan kafein rentan terjadi pada anak-anak yang sudah terlanjur mengonsumsinya. Hal serupa berlaku juga untuk minuman berenergi. Sebuah studi yang dipresentasikan pada pertemuan American Heart Association (AHA) mengungkapkan, tidak sedikit anak-anak di bawah usia 6 tahun datang ke IGD karena keracunan minuman berenergi. Efek minuman tersebut pada anak-anak antara lain aritmia jantung (detak jantung yang tidak beraturan) dan kejang-kejang.

Baca juga: Awas, Mencabut Gigi Si Kecil Tanpa Bantuan Dokter Bisa Berbahaya!

FDA sendiri tidak membatasi kafein dalam minuman berenergi. Namun, Mums harus tahu bahwa minuman yang satu ini mengandung kafein yang cukup tinggi. Sebuah studi tahun 2006 dalam Journal of Analytical Toxicology menemukan bahwa 1 porsi minuman berenergi berukuran 8 ons mengandung kafein 2 kali lipat lebih banyak dari sekaleng minuman bersoda berukuran 12 ons.

FDA dan beberapa lembaga federal lainnya tidak memiliki pedoman tentang kafein dan anak-anak. Negara Kanada, bagaimanapun, merekomendasikan bahwa anak-anak usia 4-6 tahun sebaiknya tidak mengonsumsi lebih dari 45 mg kafein sehari.

Baca juga: Si Kecil Muntah-Muntah Tanpa Demam? Tetap Tenang, Ini Penjelasannya

Gejala Kecanduan Minuman Berenergi

Berhubung banyak mengandung kafein, beberapa gejala kecanduan minuman berenergi – terutama pada anak-anak – sama seperti kecanduan akan minuman berkafein lainnya, seperti:

  • Mudah gugup, gelisah, hingga menderita kecemasan berlebih.
  • Kenaikan asam lambung atau nyeri lambung.
  • Sakit kepala.
  • Menderita gangguan tidur.
  • Detak jantung menjadi lebih cepat.
  • Dehidrasi, terutama setelah beraktivitas fisik yang lama.

Kebanyakan anak mendapatkan kafein dari minuman ringan, termasuk minuman berenergi. Efek buruknya dalam jangka panjang adalah akan mengganggu berat badan mereka. Seorang anak yang minum 1 kaleng soda manis per hari punya kecenderungan mengalami obesitas sebesar 60%.

Sebagai tambahan, anak-anak dan remaja yang minum minuman manis (termasuk minuman berenergi) cenderung kurang mengonsumsi susu. Padahal, kalsium di dalam susu mampu memperkuat tulang mereka. Minuman berenergi juga dapat mengakibatkan kerusakan pada gigi.

Jadi, lebih baik anak – terutama yang masih berusia balita – tidak minum minuman berenergi sama sekali. Karena masih dalam masa pertumbuhan, minum air dan susu lebih baik untuk pertumbuhan si Kecil ya, Mums! (AS)

Baca juga: Si Kecil Sering Tidur Larut Malam, Harus Bagaimana?

Referensi

News-Medical.Net: Are Energy Drinks Safe for Children?

Cleveland Clinic: Why Energy Drinks and Your Children Don’t Mix

Stanford Medicine: What About Energy Drinks for Kids?



Sumber

Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Ke Atas