Ekonomi

Fintech CICIL bantu mahasiswa Kalbar penuhi kebutuhan kuliah


Pontianak (ANTARA) – Lembaga Financial Technologi (Fintech) CICIL yang merupakan penyedia layanan peminjaman yang terdaftar dan diawasi OJK menyasar mahasiswa di Kalbar dalam memenuhi kebutuhan kuliah .

“Startup Fintech ini menjadi solusi bagi mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan kuliah. Kita menyediakan layanan cicilan mulai dari keperluan kuliah hingga biaya kuliah,” ujar  satu di antara Student Ambasador CICIL, Rahma Fadhila di Pontianak, Senin.

Saat ini mahasiswa dari Universitas Tanjungpura, IAIN Pontianak, Universitas Muhammadiyah Pontianak, Politeknik Negeri Pontianak, Widya Dharma Pontianak, dan IKIP PGRI Pontianak sudah bisa menggunakan CICIL.

Setiap kampus tersebut mempunyai Student Ambassador yang bertugas memperkenalkan CICIL kepada mahasiswa secara luas.

“Student Ambassador di Pontianak sendiri ada lebih dari 40 orang dari kampus yang berbeda-beda. Sebelum jadi Student Ambassador, kami menjalani probation agar kami lebih memahami nilai dan ekosistem kerja di CICIL seperti apa,” sambungnya.

Mahasiswa Universitas Tanjungpura itu juga menjelaskan tentang kemudahan pembayaran pada CICIL. Cara mencicil barang atau uang kuliah sangat mudah dengan syarat yang tidak sulit, cukup dengan bermodalkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) mahasiswa sudah bisa menggunakan layanan CICIL.

“CICIL sendiri tidak menggunakan sistem bunga namun menggunakan sistem margin. Untuk besar marginnya sendiri 1 sampai 1,5 persen tergantung durasi pinjaman. Tak hanya itu, bila mahasiswa yang mencicil tidak dapat membayar tepat waktu, akan diberi keringanan hingga 7 hari setelah jatuh tempo,” jelasnya.

Untuk mencicil barang, pengguna cukup memilih barang di e-commerce yang sudah bekerjasama dengan CICIL.

“Jadi pada website CICIL nantinya mahasiswa bisa mengecek cicilannya. Caranya cukup dengan memasukkan link dari e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, JD-ID, dan e-commerce lainnya yang sudah bekerja sama dengan CICIL,” kata dia.

Pemerintah saat ini terus mendorong  hadirnya fintech. Hal itu karena dapat menyediakan optimisme baru yang dapat memperlancar proses inklusi keuangan, khususnya kepada populasi yang masih belum tersentuh inklusi keuangan terutama di daerah pinggiran.

 





Sumber

Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Ke Atas