Gaya Hidup

Ini Loh Bahaya Pakai Masker Saat Olahraga di Luar Rumah


Meskipun jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia terus menunjukkan kenaikan, rata-rata ada penambahan 1000 kasus per hari, namun karantina wilayah sudah dilonggarkan bertahap. Orang mulai beraktivitas di luar rumah, kembali bekerja di kantor, bahkan mengunjungi tempat wisata. Olahraga di luar rumah adalah salah aktivitas yang ditunggu-tunggu. Namun waspada, menggunakan masker saaat olahraga ternyata berbahaya!

Pakai masker saat berolahraga di luar rumah memang bisa mengurangi risiko tertular atau menulari orang lain dari virus corona. Walau begitu, menurut penelitian, memakai masker saat olahraga di luar rumah juga memiliki dampak buruk.

“Penggunaan masker saat olahraga dapat memengaruhi pernapasan secara umum,” kata Jane Brody, peneliti di British Journal of Sport Medicine. Menurut studi yang ia lakukan, menutupi wajah dengan masker saat berolahraga akan membatasi pernapasan dan menyebabkan ketidaknyamanan yang mungkin mengakibatkan efek samping di kemudian hari.

Baca juga: Face Shield Lebih Efektif Dibandingkan Masker?

Bahaya Menggunakan Masker Saat Olahraga

Inilah beberapa dampak menggunakan masker saat olahraga:

1. Detak Jantung Lebih Cepat

Saat berolahraga, tingkat pernapasan kita dapat meningkat dua kali bahkan empat kali lipat dari biasanya. Masker akan membuat kita lebih sulit untuk menghirup jumlah udara yang dibutuhkan.

“Maka dari itu, kita harus mengubah pola olahraga saat menggunakan masker. Berdasarkan pengalaman pribadi, detak jantung lebih cepat saat berolahraga apalagi jika memakai masker, walaupun pola latihan dan intensitas sama saat ketika olahraga tanpa masker,” kata Cedric X. Bryant, ketua peneliti di American Council on Exercise.

Dengan kata lain, apabila Kamu memakai masker saat berlari atau bersepeda dengan kecepatan biasa, detak jantung akan lebih tinggi dari biasanya. “Kamu harus mengantisipasi bahwa detak jantung akan menjadi lebih cepat sekitar 8 hingga 10 kali per menit ketika mengenakan masker. Pada beberapa orang, peningkatan detak jantung yang berlebihan dapat menyebabkan sakit kepala ringan,” kata Cedric.

Len Kravitz, profesor ilmu olahraga di University of New Mexico melakukan eksperimen terhadap 2 orang atlet berpengalaman. “Satu atlet tidak mengalami kesulitan bernapas saat berlari. Sementara atlet lain, yang mengenakan masker kain, merasa pusing setelah beberapa menit berlari,” ujar Len.

2. Karbon Dioksida yang Dihirup Kembali Dapat Mengurangi Fungsi Kognitif

Mengenakan masker saat berolahraga dengan intensitas rendah dan sedang, tidak adakan menyebabkan kesulitan yang berarti. Namun, jika Kamu melakukan olahraga berat seperti sepakbola, di mana kita menghirup udara dengan kecepatan sekitar 40-100 liter per menit, otot akan menghasilkan asam laktat yang menyebabkan sensasi terbakar.

“Asam laktat tersebut dikonversi menjadi karbon dioksida dan dihembuskan. Lantas, apa yang terjika jika karbon dioksida terperangkap oleh masker? Well, karbon dioksida yang dihirup kembali dapat mengurangi fungsi kognitif dan meningkatkan laju pernapasan,” ujar Lindsay Bottoms, praktisi olahraga dan fisiologi kesehatan di University of Hertfordshire, Inggris.

Baca juga: Bolehkah Lari Pagi Saat Pandemi Coronavirus?

Jadi Apa yang Bisa Dilakukan?

Meskipun menggunakan masker bisa berbahaya saat berolahraga di luar ruangan, namun bukan berarti Kamu melepas masker sama sekali. Di masa pandemi ini, masker adalah perlindungan yang sangat efektif mencegah penularan. Bahkan masker sangat penting jika Kamu berolahraga di dalam ruangan dengan banyak orang seperti gym.

“Memang, memakai masker saat olahraga itu tidak menyenangkan. Tapi, kita harus peduli dengan kesehatan diri sendiri dan juga orang lain. Jangan karena perasaan tidak nyaman, Kamu tidak memakai masker saat olahraga di luar rumah,” ungkap Cedric.

Solusi yang bisa dlakukan adalah mengurangi ketidaknyaman yang ditimbulkan saat berolahraga memakai masker. Caranya mudah, Kamu harus memilih masker yang tepat dan pas. Jangan menggunakan masker bedah karena cepat menjadi basah.

“Jangan gunakan masker kain yang terbuat dari katun karena mudah lembap. Masker kain yang dipakai saat olahraga harus bisa mengurangi penumpukan kelembapan. Pilihlah model yang memiliki dua lapis kain atau kurang untuk menghindari wajah terlalu panas. Jangan pilih masker kain yang mungkin membatasi pernapasan,” kata Christa Janse van Rensburg, profesor ilmu olahraga di Universitas Pretonia, Afrika Selatan.

Rencanakan juga untuk membawa ekstra masker jika Kamu akan berolahraga lebih dari 30 menit. “Masker yang sudah basah harus segera diganti. Saat mengganti masker, cobalah untuk tidak menyentuh bagian depan karena partikel virus bisa menumpuk di sana. Setelah masker tersebut dilepaskan, bungkus atau buang dengan hati-hati,” ucap Cedric.

Baca juga: Tips Mencegah dan Mengatasi Iritasi Wajah Akibat Masker

Referensi:

The New York Times. Exercising While Wearing a Mask

Business Insider. It may be dangerous to exercise while wearing a face mask, according to an exercise and physiology expert.



Sumber

Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Ke Atas