Ekonomi

Jalan paralel perbatasan yang terputus di Bengkayang masih diperbaiki


Pontianak (ANTARA) – PJ Bupati Bengkayang, Kalimantan Barat Yohanes Budiman memantau langsung perbaikan jalan paralel perbatasan yang menghubungkan Kecamatan Jagoi Babang –  Siding yang terputus karena longsor pada bulan lalu.

“Kita sudah memantau langsung ke lokasi jalan yang putus yakni jalan penghubung antara Kecamatan Siding dan Kecamatan Jagoi Babang. Saat ini jalan tersebut sudah dalam masa pengerjaan perbaikan dan sudah bisa dilalui kendaraan,”  ujarnya saat dihubungi di Bengkayang, Rabu.

Yohanes menjelaskan meski sudah bisa dilewati namun untuk akses jalan yang masih dalam tahap pengerjaan tersebut masih dalam kategori belum layak sepenuhnya. Hal itu karena ada dua titik jalan yang rusak berat akibat longsor tersebut.

“Titik pertama di jalur utama penghubung antara Kecamatan Jagoi dan Kecamatan Siding. Titik kedua di jalan sekitar Dusun Merendeng, Desa Siding, Kecamatan Siding. Untuk kerusakan ini memang cukup parah.  Panjang jalan yang amblas ini kurang lebih 90 meter,” katanya.

Ia menambahkan Pemkab Bengkayang sejak hari pertama jalan tersebut rusak karena longsor langsung  berkoordinasi dengan pihak  Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) selaku pihak yang bertanggungjawab memelihara jalan.

Ia berharap agar pengerjaan jalan tersebut bisa diselesaikan secepat mungkin untuk bisa digunakan kembali dengan sebagaimana mestinya.

“Yang jelas di sini kita terus pantau untuk kemajuan pengerjaannya terkait bagaimana perkembangannya, termasuk pengerjaan jembatan Merendeng yang juga rusak dan itu berdampak pada kehidupan masyarakat. Kita mengingatkan agar masyarakat terus waspada dan berhati-hati,” kata dia.

Sementara itu, Inspektur Konsultan Supervisi dalam pengerjaan jalan tersebut, Novianus Andri mengatakan bahwa untuk penanganan pertama pihaknya terlebih dahulu mengerjakan jalan darurat untuk sementara agar bisa dilalui oleh kendaraan umum. Sementara ke depannya jalan tersebut akan dikerjakan ulang menggunakan bahan permanen.

“Kemarin kita juga nunggu acara adat yang dilakukan oleh masyarakat setempat dulu. Baru setelah acara adat selesai, pengerjaan kita lakukan,” ucapnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa untuk pengerjaannya sejauh ini tidak ada kendala berarti. Hanya saja, karena di sekitar lokasi jalan yang amblas ada masyarakat yang sedang menggelar acara adat, hal tersebut turut berpengaruh kepada tidak bisa masuknya alat untuk pengerjaan.

Sementara terkait titik yang mengalami rusak parah, dirinya menyebut bahwa titik di jalan penghubung antara Kecamatan Jagoi Babang dan Kecamatan Siding merupakan yang terparah.

“Untuk kendala tidak ada. Hanya saja kemarin sedang ada acara adat, jadi kita harus menunggu sampai selesai untuk memasukkan alat-alat yang dipakai untuk pengerjaan jalan yang rusak,” kata dia.





Sumber

Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Ke Atas