Daerah

Margaretha Mala asal Kapuas Hulu raih Tunas Kehati Award 2020


Kapuas Hulu (ANTARA) – Seorang perempuan muda Suku Dayak Iban Desa Menua Sadap Kecamatan Embaloh Hulu Kalimantan Barat, Margaretha Mala (25) menerima penghargaan kategori Tunas Kehati Award 2020 dari Yayasan Kehati.

“Selama ini menenun saya anggap hanya sekedar hobi untuk mewarisi ilmu dari nenek moyang, ternyata bisa memberikan manfaat kepada bumi Indonesia tercinta terutama dalam kelestarian budaya leluhur dan melestarikan tumbuhan pewarna alami yang kami gunakan sebagai bahan menenun,” kata Margaretha Mala, dihubungi ANTARA, di Putussibau Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu, Sabtu.

Disampaikan Mala, penyerahan penghargaan itu secara virtual dilaksanakan di Kantor Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum Kapuas Hulu, Jumat (27/11/2020).

Ia menyadari bahwa Indonesia ini harus di jaga dengan keanekaragaman budaya leluhur dan kelestarian alamnya.

Menurut Mala, peran generasi muda terus melestarikan budaya menenun sangat penting, apalagi kehidupan nenek moyang yang menyatu dengan alam.

Bahkan bahan tenun bersumber dari tumbuhan alam, sehingga kelestarian alam sekitar perlu di jaga demi keberlangsungan dan keseimbangan kehidupan generasi penerus dengan alam.

 

Aktivitas menenun kain khas Suku Dayak Iban Desa Menua Sadap Kecamatan Embaloh Hulu wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat yang digeluti Margaretha Mala bersama perempuan Dayak Iban lainnya. (Istimewa)

“Perkembangan zaman boleh berubah, tetapi jangan sampai budaya leluhur nenek moyang yang telah menjaga alam sekitar punah di telan zaman,” kata Mala yang baru memiliki satu orang anak.

Ia pun bertekad untuk lebih tekun bersama kaum perempuan lainnya serta mengajak generasi muda untuk mewarisi budaya menenun dan menjaga alam.

“Menenun itu bukan hanya sekedar melestarikan budaya leluhur, namun juga bisa menjadi sumber pendapatan ekonomi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, apalagi di tengah pandemi COVID-19,” ucap Mala.

Kepala Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (Tana Bentarum) Kapuas Hulu Arief Mahmud mengapresiasi atas prestasi Margaretha Mala dan tim yang berhasil mengharumkan Kapuas Hulu khususnya Balai Besar Tana Bentarum di kancah dunia konservasi tanah air.

Dikatakan Arief, prestasi tersebut sebagai bukti bahwa menjaga tradisi leluhur beriringan dengan upaya konservasi alam yang sedang digalakkan.

“Saya berharap agar prestasi itu dapat ditularkan kepada generasi muda agar tradisi menenun dan konservasi tumbuhan pewarna alam dapat terwujud,” pinta Arief.

Baca juga: Temenggung Suku Dayak Iban di perbatasan meninggal dunia

Baca juga: Suku Dayak Iban di batas negeri gelar ritual adat terkait Covid – 19

Baca juga: Kejati Kalbar Tahan Kadishubkominfo Kapuas Hulu





Sumber

Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Ke Atas