Daerah

Pelaksanaan imunisasi di Puskesmas tetap jalan


Pontianak (ANTARA) – Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Agustinus menyebutkan pelaksanaan imunisasi bagi bayi dan balita di Puskesmas selama pandemi COVID-19 masih tetap jalan.

“Pelaksanaan imunisasi di Puskesmas di Kabupaten Bengkayang selama wabah COVID- 19 tetap dilaksanakan. Namun dalam pelaksanaan tetap mengikuti protokol kesehatan pencegahan penyebaran wabah COVID-19,” ujarnya saat dihubungi di Bengkayang, Rabu.

Ia menambahkan bahwa selain di Puskesmas, pelaksanaan imunisasi dengan cara jemput bola juga dilakukan.

“Agar bayi dan balita tetap imunisasi tenaga kesehatan di lapangan juga ada dengan sistem jemput bola,” papar dia.

Terkait pelaksanaan imunisasi pihaknya selalu mendapat laporan dari 17 Puskesmas dan di bidang P2P yang berkaitan dengan imunisasi.

“Kita akan terus pantau dan maksimalkan imunisasi bayi dan balita di Bengkayang. Hal itu agar semua bayi dan balita mendapatkan apa yang seharusnya,” katanya.

Pihaknya juga terus mengimbau masyarakat untuk menjaga daya tahan tubuh dan menerapkan protokol kesehatan pencegahan wabah COVID-19 di setiap aktivitas.

“Selalu menjaga jarak, mencuci tangan dengan air mengalir, memakai masker ketika di luar dan pola hidup bersih serta sehat. Bersama kita memutus rantai wabah ini,” ajaknya.

Sementara itu, Konsultan pediatri ZAP Clinic, dr. Citra Amelinda, Sp.A, IBCLC, M.Kes mengatakan sangat penting bagi anak untuk mendapat imunisasi yang sudah terjadwal agar mencegah penyakit lain masuk ke tubuh.

“Anak-anak terutama bayi, belum punya perlindungan apapun dan sangat rentan terhadap infeksi-infeksi yang harusnya bisa dicegah dengan vaksin. Jadi jangan sampai dia keburu kena penyakit, kalau sudah sakit komplikasinya berat dan untuk tumbuh kembangnya akan masalah,” katanya.

Citra juga menyebutkan bahwa penundaan imunisasi hanya bisa dilakukan saat bayi mengalami demam, batuk atau pilek. Meski ada pandemi corona, ia tetap menyarankan untuk melakukan imunisasi.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga menganjurkan untuk tidak menunda pemberian imunisasi pada bayi 0-18 bulan, sebab pada usia tersebut bayi dan anak sangat rentan terhadap penyakit.

Dalam masa pandemi COVID-19, kebanyakan orang tua merasa ragu untuk membawa buah hatinya melakukan imunisasi.

“Kalau terpaksa menunda berapa lama? Kalau sekarang dari IDAI memang harus dilanjutkan. Kalau tertundanya karena sakit, bisa diimunisasi saat sudah sehat, sebaiknya tidak ditunda,” ujar Citra.





Sumber

Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Ke Atas