Daerah

RSUD Soedarso pasang tenda IGD antisipasi peningkatan jumlah pasien


Pontianak (ANTARA) – Pengelola RSUD Soedarso Pontianak memasang tenda darurat untuk mengantisipasi adanya peningkatan jumlah pasien yang harus dirawat di IGD rumah sakit tersebut.

“Dalam beberapa hari terakhir, kita mendapat banyak pasien yang semuanya masuk ke IGD. Kita tidak mungkin menolak pasien dan semua pasien yang datang tetap kami layani dengan baik,” kata Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Soedarso Pontianak Eni Nuraini di Pontianak, Sabtu.

Dia menjelaskan dengan kondisi ruangan IGD RSUD Soedarso yang kecil, jika terjadi banyak kerumunan, dikhawatirkan tidak bisa menghindari terjadinya penularan COVID-19 antara pasien ke petugas atau pasien ke keluarga pasien yang lainnya.

“Sehingga, sangat beresiko terjadi penularan COVID-19, karena keterbatasan jumlah tempat tidur di IGD,” tuturnya.

Menurutnya, dalam tenda darurat tersebut, nantinya disiapkan 10-20 tempat tidur untuk menempatkan pasien IGD. “Untuk pendirian tenda ini mungkin melihat kondisi ke depan. Jika memang pasiennya dalam beberapa hari ini tidak banyak, tentu tenda itu tidak akan digunakan, karena ini sifatnya hanya untuk antisipasi,” kata Eni.

Di tempat yang sama, Kepala Instalasi IGD RSUD Soedarso Pontianak Doni menambahkan pendirian tenda tersebut juga untuk pemeriksaan tahap awal bagi pasien yang terpapar dan tidak terpapar COVID-19.

“Tenda ini kita buat dengan mengambil konsep beberapa rumah sakit di luar pulau Kalimantan, seperti di Jawa maupun di luar negeri. Kebetulan saya mengambil contoh penanganan pasien di Taiwan yang menerapkan hal serupa dalam mengantisipasi lonjakan pasien,” tuturnya.

Doni menjelaskan meski menggunakan tenda, penanganan pasien tetap dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan di rumah sakit.

“Kita akan memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat di tenda dan IGD rumah sakit ini, kita selalu mendisiplinkan protokol kesehatan, baik kepada petugas kesehatan maupun masyarakat yang datang dengan mewajibkan menggunakan masker, mencuci tangan dan penerapan jaga jarak,” kata Doni.

Dia menambahkan manajemen RSUD Soedarso juga selalu memikirkan kepentingan bersama, antara masyarakat dan tenaga kesehatan, dokter, perawat maupun yang membantu perawat, terutama dalam mengantisipasi COVID-19.

“Sedikit informasi, dalam 1 bulan terakhir ini, pasiennya membeludak. Sampai Jumat kemarin, jumlah pasien yang dicurigai terpapar COVID-19 ada 69 orang, belum lagi keluarganya yang mengantar, sehingga kami perlu menerapkan strategi penanganan yang lebih baik,” katanya.





Sumber

Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Ke Atas