Daerah

UAS ajak umat ramahkan kaki dan tangan ke masjid


Pontianak (ANTARA) – Tuan Guru Ustadz Abdul Somad (UAS) dalam kunjungannya ke Masjid Kapal Munzalan di Kubu Raya, Kalimantan Barat yang juga meninjau Baitulmaal Munzalan Indonesia, LPBM dan lainnya mengajak umat dan santri PMMAY untuk terus meramahkan kaki dan tangan ke masjid.

“Ramahkanlah kaki dan tangan ke masjid. Sholatlah di masjid karena masjid sebagai filter bagi orang munafiq, terutama di sholat shubuh dan isyanya,” ujarnya di Kubu Raya, Minggu.

Ia juga mengajak santri PMMAY untuk mencari komunitas yang mengajak dekat pada Allah. 

“Tapi ingat komunitas ini hanyalah kendaraan bukan sebagai ajang saingan,”pesan UAS.

Pada kesempatan itu juga disampaikannya bahwa setiap orang pasti pernah salah. Kemudian orang baik bukan berarti orang yang tidak pernah salah.

“Tapi, hendaknya ada kesadaran setelah lakukan kesalahan. Dari kesalahan inilah kita bertaubat nasuha,” katanya.

Ia juga mengajak mulai beramal sholeh karena taubat dan sholat saja tidak cukup. Maka tambahlah tantangannya dengan beramal sholeh. 

“Mari beramal sholeh satu di antaranya melalui gerakan infaq beras yang lahir Ustad Luqmanulhakim, Kapal Munzalan,” kata dia.

Masjid Kapal Munzalan saat ini telah menjadi jembatan amal sholeh bagi ratusan ribu masyarakat nusantara untuk memuliakan lebih dari 214.000 anak yatim, santri penghafal alquran, fisabililillah dan umat yang mengalami tekanan ekonomi. Penerima adalah tidak hanya berada di Kalbar saja, tapi berasal dari berbagai pelosok nusantara.

“Atas izin Allah, saat ini masjid kita juga telah menjadi jembatan dari masyarakat nusantara untuk memenuhi kebutuhan beras terbaik bagi lebih dari 2000 pesantren yang tersebar di 22 provinsi dan puluhan kota nusantara,” ujar Pimpinan PPMAY yang juga pengasuh Masjid Kapal Munzalan, Ustad Luqmanulhakim.

Ia bersyukur Masjid Kapal Munzalan juga telah menjadi jembatan amal sholeh bagi lebih dari 2500 anak-anak muda di 80 kabupaten/ kota untuk berkhidmat tanpa jeda demi memuliakan agama Allah, memuliakan anak yatim/ fisabilillah, dan menolong sesama manusia.

“Masjid Kapal Munzalan telah menjadi sahabat belajar bagi ratusan masjid di Indonesia dan ribuan penggiat amal sholeh berbasis masjid dari seluruh nusantara. Dan atas izin Allah pula sepanjang tahun Masjid Kapal Munzalan yang terletak di sebuah gang sempit di Jalan Sungai Raya Dalam, Kabupaten Kubu Raya telah dikunjungi oleh ribuan sahabat dan ratusan kaum cerdik pandai/ ulama dari berbagai pelosok nusantara,” jelasnya

Ia masyarakat mengajak masyarakat Kalbar untuk ikut melanjutkan apa yang telah dmulai bersama. 

“Kami mengajak diri kami dan seluruh masyarakat untuk terlibat mengasuh nusantara. Untuk ikut terlibat melayani dan menyediakan fasilitas terbaik bagi siapapun yang akan mempelajari kemuliaan dienul-islam melalui fasilitas pendukung Masjid Kapal Munzalan, berupa Gedung Lembaga Pendidikan Berbasis Masjid ( Gesung LPBM) yang saat ini sedang dalam tahap penyelesaian,”katanya.

Menirutnya, gedung LPBM itu akan difungsikan sebagai pusat kaderisasi Ummat, sebagai sarana utama untuk 

mengasuh nusantara.

“Hanya dengan waqaf sebesar Rp34.000, per bulan sudah dapat ikut terlibat untuk 

mengasuh nusantara dengan ikut membangun Gedung LPBM yang akan difungsikan sebagai pusat kaderisasi ummat. Gedung LPBM yang kita bangun bersama ini bukanlah milik Masjid Kapal Munzalan, tapi milik seluruh ummat muslim di nusantara karena sejatinya gedung ini sejak awal dibangun secara berjamaah oleh kita semua,”jelasnya.





Sumber

Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Ke Atas