“Kepercayaan yang diberikan kepada kami dalam jajaran komisaris dan lainnya yang ditunjuk untuk mendukung dalam pembangunan sejahterakan Kalbar. Kita komitmen untuk andil dan berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah,” ujar Didi Haryono di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan banyak potensi di 14 kabupaten atau kota di Kalbar yang bisa dimaksimalkan. Ia mencontohkan seperti Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Potensi UMKM di Kalbar sangat besar dan itu satu di antara yang menjadi perhatian kami,” jelas dia.
Mantan Kapolda Kalbar tersebut mengatakan saat ini SDM dan organisasi Bank Kalbar sudah baik. Sehingga Bank Kalbar tinggal berjalan dengan profesional untuk melayani dan ikut membangun daerah ini.
“Bank Kalbar yang sudah baik ini terus dipacu dalam melayani dan berkontribusi membangun Kalbar,” katanya.
Sesuai dengan jargon Bank Kalbar, “bank kite punye kite” Didi mengajak masyarakat untuk membesarkan dan memajukan bank pembangunan daerah tersebut. Hal itu karena modal dari Bank Kalbar bersumber dari APBD provinsi dan kabupaten, itu merupakan duit rakyat.
“Bank ini milik kita dan majunya bank ini partisipasi masyarakat Kalbar lah yang menentukan. Dengan bertransaksi dan menikmati layanan Bank Kalbar maka ikut memajukan bank daerah serta ekonomi Kalbar itu sendiri,” jelas dia.
Saat ini Bank Kalbar telah memiliki jaringan kantor cabang di semua kabupaten yang ada di Kalbar. Bahkan satu kantor cabang juga ada di pusat pemerintahan RI, di Jakarta. Selain bank konvesional, Bank Kalbar juga telah memiliki unit bank syariah.
Didi Haryono diangkat sebagai Komisaris Utama Bank Kalbar dalam rapat umum pemegang saham luar biasa Kamis (12/11) malam. Selain Didi Haryono ditunjuk juga komisaris independen Adi Zulkifli, Direktur Kepatuhan Bank Kalbar Ilham Wahono dan Direktur Umum Bank Kalbar Rokidi.
