Gaya Hidup

Krim Popok atau Petroleum Jelly yang Lebih Efektif Atasi Ruam Popok?


Ruam popok termasuk salah satu permasalahan yang membuat bingung para orang tua baru. Keluhan ini memang tidak berbahaya, namun sudah pasti sangat membuat si Kecil tak nyaman dan rewel. Di antara krim popok khusus atau petroleum jelly, mana yang lebih efektif? Berikut penjelasan lengkapnya.

Sudah Melakukan Pencegahan, Kenapa si Kecil Masih Bisa Ruam Popok?

Faktanya, ruam popok memang dapat mudah terjadi pada kulit bayi, bahkan jika si Kecil sudah mengenakan popok sekali pakai dengan material yang baik dan Mums rutin mengganti popoknya. Inilah mengapa, setiap bayi setidaknya akan mengalami ruam popok satu kali dalam 3 tahun pertama kehidupannya, dan mayoritas terjadi pada bayi berusia 9-12 bulan.

Kenapa? Karena di usia ini si Kecil masih sangat sering menduduki popoknya dan sudah mulai makan makanan padat, yang memengaruhi gerakan ususnya. Seperti kita tahu, kotoran bayi yang mengenai kulit di area bokong dan organ intim inilah yang menjadi salah satu penyebab terjadinya ruam. Feses dan urine yang bersifat asam dan mengenai kulit bayi, akan sangat mudah menyebabkan iritasi.

Penyebab lain mengapa ruam popok akan sangat mungkin terjadi pada semua bayi, di antaranya adalah:

1. Terjadinya gesekan

Ketika popoknya basah dan bergesekan dengan kulit bayi yang masih sensitif, maka menyebabkan kulitnya kemerahan. Ruam akibat gesekan juga biasa terjadi jika popok si Kecil terlalu ketat.

2. Infeksi kandida

Ruam akibat infeksi kandida (infeksi jamur atau ragi) sangat umum terjadi setelah penggunaan antibiotik yang dapat menyebabkan pertumbuhan berlebih ragi dan menyebabkan infeksi jamur. Kandida sendiri adalah mikroorganisme jamur yang biasanya ditemukan di tempat-tempat hangat dan lembap, seperti di dalam organ mulut dan menjadi penyebab sariawan. Ruam akibat infeksi kandida ini sangat mudah terjadi jika terlambat mengganti popok basah, karena menciptakan lingkungan yang hangat dan lembap untuk pertumbuhan ragi.

3. Reaksi alergi

Ruam juga merupakan manifestasi alergi dari pemakaian tisu basah, deterjen, sabun, losion, atau karet yang terdapat di popok sekali pakai

Baca juga: Gemuk Tapi Sehat, Mungkin Enggak Sih?

Mengobati Ruam Popok, Pakai Krim Popok atau Petroleum Jelly?

Penampakan khas ruam popok adalah benjolan kecil-kecil kemerahan di area perut, bokong, organ kelamin, dan bisa pula menjalar ke lipatan paha. Karena ruam popok merupakan masalah yang dialami hampir semua bayi, kini banyak cara dan pilihan produk untuk mengobatinya.

Dua cara yang paling umum adalah mengoleskan krim popok atau petroleum jelly. Namun, mana yang lebih efektif? Sebelum menyimpulkan, mari simak perbandingan di antara keduanya:

Pada kebanyakan krim popok yang ada di pasaran, mengandung zat aktif zink oksida maksimal 40%. Selain mampu menenangkan kulit yang teriritasi, kandungan ini sekaligus melindungi kulit bayi. Cukup dioleskan tipis-tipis di area ruam, krim popok dengan kandungan zink oksida efektif mengatasi ruam popok. Kecuali untuk ruam popok yang disebabkan oleh infeksi kandida, pengobatan ruam harus menggunakan krim racikan khusus atau salep yang mengandung steroid seperti hidrokortison, salep antijamur, atau krim antibiotik sesuai rekomendasi dokter spesialis anak.

Keunggulan lain dari krim popok berbahan zink dioksida adalah tersedia dengan beragam variasi konsistensi produk. Tak hanya berbentuk krim yang padat, krim popok juga ada yang berbentuk salep, losion, dan pasta. Mums bisa memilih mana yang paling nyaman untuk dipakaikan kepada si Kecil.

Baca juga: Insomnia, Sebaiknya Berobat ke Dokter Apa?

Salep berbahan dasar minyak ini, memang tidak dikhususkan untuk mengatasi ruam popok. Namun, bukan rahasia lagi kalau petroleum jelly merupakan produk multifungsi, karena bersifat menahan hilangnya air dari lapisan kulit, sehingga kelembapan kulit terjaga dan menyembuhkan masalah kulit.

Banyak orang tua lebih menyukai petroleum jelly daripada krim popok karena harganya murah dan biasanya tidak memiliki pewarna atau parfum tambahan, yang dapat mengiritasi kulit bayi. Sementara menurut banyak pendapat ahli, petroleum jelly merupakan pelindung ruam popok yang ideal karena hampir nonalergi, mudah dibersihkan dari kulit, dan efektif sebagai bahan tunggal tanpa potensi penyebab iritasi.

Jadi, mana yang efektif? Kesimpulan dari para ahli bahwa semua itu harus dikembalikan pada dasar kenapa ruam bisa terjadi, yaitu kulit bayi tidak terlindungi dengan baik dari iritan. Maka, boleh saja memilih krim popok yang mengandung zat aktif aman untuk bayi, seperti zink dioksida, allantioin, kalamin, dimethicone, kaolin, lanolin, ataupun sesederhana memilih petroleum jelly. Semua bahan ini efektif mengatasi ruam popok pada kulit bayi, tinggal disesuaikan dengan bagaimana reaksi kulit si Kecil.

Selain pemilihan produk untuk mengatasi ruam, perhatikan pula bagaimana cara Mums membersihkan area popok si Kecil, terutama ketika ruam popok sedang terjadi karena pada kondisi ini kulitnya sangat sensitif. Hindarilah menyeka area popok menggunakan tisu basah (diaper wipes) yang umumnya mengandung bahan kimia dan dapat mengiritasi kulit. Lebih baik, bersihkan area bokong dan kelamin si Kecil menggunakan air dan sabun berbahan lembut.

Hal penting lain yang perlu diketahui adalah menghindari produk dengan kandungan yang berbahaya. Seperti cara tradisional menggunakan baking soda, atau kandungan yang belum sesuai dengan standar FDA, seperti benzyl alcohol dan tea tree oil. Kedua kandungan ini mungkin tertulis sebagai zat nonaktif di dalam daftar kandungan produk. Namun, tetap saja berpotensi menimbulkan reaksi alergi dan masalah lain.

Baca juga: Tak Hanya Perut, Stretch Marks Muncul di 6 Bagian Tubuh saat Hamil

Sumber:

Mayo Clinic.Diaper Rash.

Web MD. Diaper Rash.

US Pharmacist. Treat Diaper Rash.

Healthline. Petroleum Jelly.



Sumber

Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Ke Atas